Bunda mungkin pernah merasakan bayi di dalam kandungan mengalami cegukan. Biasanya, hal ini ditandai dengan adanya sentakan dari dalam perut yang terasa lebih halus dari tendangan dan terjadi berkali-kali dengan jeda waktu tertentu. Namun, apakah kondisi ini normal? Yuk, ketahui jawabannya dalam artikel Medikacare berikut ini.
Perlu Bunda ketahui, bayi di dalam kandungan memang bisa mengalami cegukan. Cegukan adalah pergerakan diafragma bayi, yaitu otot yang menjadi pemisah antara rongga dada dan rongga perut ketika ia mulai belajar bernapas. Umumnya, cegukan merupakan tanda bahwa bayi berkembang dengan sehat, namun bisa juga menjadi tanda dari suatu kelainan.
Cegukan Tanda Bayi Sehat
Bayi di dalam kandungan sudah bisa cegukan di usia kehamilan 8-10 minggu, bersamaan dengan munculnya kemampuan untuk menghisap dan menelan. Namun, biasanya Bunda baru mulai merasakan bayi di dalam kandungan mengalami cegukan sekitar usia kehamilan 6 bulan.
Penyebab cegukan pada bayi ketika di dalam kandungan ini belum diketahui secara pasti. Namun, hal ini diduga menjadi salah satu proses pematangan paru-paru. Janin yang cegukan juga bisa merupakan tonggak tumbuh kembang seiring dengan pertumbuhan janin selama di dalam kandungan, seperti:
1. Sistem Pernapasan
Bayi di dalam kandungan mengalami cegukan bisa menjadi tanda peningkatan kemampuan bayi dalam menghirup dan menghembuskan cairan ketuban. Hal ini merupakan pertanda baik bahwa diafragma si kecil sedang berkembang. Proses tersebut dimulai sejak kehamilan menginjak usia 10 minggu.
2. Sistem Saraf
Cegukan bayi di dalam kandungan dapat menunjukkan aktivitas saraf yang mengendalikan diafragma. Cara tersebut memastikan bahwa otak dan sumsum tulang belakang si kecil melakukan perannya dengan baik. Artinya, cegukan menjadi isyarat bahwa bayi memiliki perkembangan neurologis yang mumpuni untuk bisa bertahan hidup di luar rahim.
3. Refleks Bayi
Selain bernapas, bayi di dalam kandungan berlatih untuk menyusu, menghisap jempol, hingga menguap. Seluruh aktivitas ini juga diketahui bisa menyebabkan bayi dalam kandungan mengalami cegukan.
Tanda-Tanda Cegukan Tidak Normal
Biasanya, cegukan akan mereda setelah bayi memasuki usia 32 minggu tepat ketika kemampuan bernapasnya sudah matang. Namun, Bunda perlu memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter kandungan jika setelah usia ini bayi terus mengalami cegukan beberapa kali dalam sehari dan cegukan berlangsung selama setidaknya 15 menit setiap kalinya.
Bunda juga bisa berkonsultasi ke dokter kandungan jika setelah kehamilan memasuki usia 28 minggu cegukan si kecil terasa berbeda dari biasanya, misalnya terasa lebih keras atau berlangsung dalam waktu yang lebih lama dari biasanya.
Cegukan yang terjadi di akhir masa kehamilan dapat menjadi pertanda adanya gangguan pada tali pusar bayi. Gangguan ini dapat menyebabkan beberapa kondisi, yaitu:
a. Menumpuknya karbondioksida pada darah bayi
b. Terjadi perubahan tekanan darah bayi
c. Terjadi perubahan detak jantung bayi
d. Kerusakan otak bayi
e. Keguguran
Bayi di dalam kandungan yang mengalami cegukan umumnya adalah kondisi yang normal dan tidak memerlukan penanganan khusus. Bunda justru bisa bersenang hati karena ini merupakan pertanda jika ia tumbuh dan berkembang dengan sehat. Biasanya, cegukan janin akan mereda ketika ibu hamil mengubah posisi duduk atau tidur, berjalan, serta minum air putih.
Namun, jika berbagai cara tersebut tidak mampu meredakan cegukan bayi di dalam kandungan atau bahkan cegukannya berlangsung lebih lama dan lebih kuat dari biasanya, sebaiknya Bunda segera memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan agar diberikan penanganan yang tepat.
Cara Mengatasi Nyeri Pinggang pada Ibu Hamil - Medikacare
Cara mengatasi stretch mark - Medikacare
Mitos Seputar Kehamilan - Medikacare
Apa sih Operasi Caesar Itu ? - Medikacare